Iklan

One Redaksi
Senin 17 2022, Oktober 17, 2022 WIB
Last Updated 2022-10-17T13:54:11Z
akhir 2022BeritaBulelengRealisasi Pajak

Jelang Akhir Tahun,Realisasi Pajak ada sudah Tercapai 78 Persen

Advertisement

http://www.kabarnetizen.my.id    - Perlahan tapi pasti kondisi pertumbuhan ekonomi di kabupaten Buleleng pasca covid 19 sejumlah sektor pajak pada triwulan IV masih dibawah 50 persen namun Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Gede Sugiartha  Widiada mengaku optimis capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2022 tidak berselisih jauh dari rencana target.Dalam capaian target PAD 2022 dirancang sebesar Rp 157.676.579.841,-hingga mendekati akhir tahun realisasinya  telah mencapai 78,27 persen.

“Realiasi PAD di penghujung tahun masih memungkinkan untuk bisa dikejar sesuai target jika melihat capaian yang sedang berjalan termasuk sejumlah potensi pendapatan yang masih terus optimalkan,”kata Sugiartha  Widiada,Senin (17/10).
Dari 10 sasaran obyek pajak daerah,beberapa diantaranya telah mencapai diatas 60 persen bahkan hingga 90 persen lebih.Sektor pajak yang capaiannya sudah mencapai 90 persen,menurut Sugiartha Widiada optimis akan terpenuhi bahkan diperdiksi akan melamapui target.Diantaranya pajak restoran  telah mencapi 92,84 persen dari target sebesar Rp 14 miliar lebih dengan  realisasi sebesar Rp 13 miliar lebih.Begitu juga dengan BPHTB telah mencapai Rp 42,05 miliar dari target Rp 45 miliar atau sudah mencapai 93,45 persen.
Beberapa item obyek pajak sudah mencapai diatas 60 persen yakni pajak perhotelan sebesar 61,47 persen yakni senilai Rp 11 miliar lebih dari target sebanyak Rp 18 miliar.Hal yang sama terlihat pada sektor pajak penerangan jalan dirancang sebesar Rp 48,158 miliar lebih dan telah tercapai sebesar 65 persen.“Sektor pajak lainnya yang capaiannya diatas 60 persen diantaranya pajak reklame,pajak air tanah,pajak mineral bukan logam dan batuan,PBB P2 dan BPHTB.Untuk pajak BPHTB targetnya sebesar Rp 45 miliar dan di triwulan IV ini telah berada diangka Rp 42 miliar lebih,”imbuh Widiada.
Sedangkan 2 item pajak yang sulit bisa terealisi diantaranya sektor hiburan dengan target Rp 965 juta lebih baru tercapai 56,10 persen atau sebesar Rp 541,341 juta lebih.Ironisnya pajak dari sektor parkir kendati dirancang sangat kecil sebesar Rp 37,723 juta namun  baru teralisasi sebesar Rp 13,445 juta atau mencapai 35,64 persen
“Yang masih 60 persen kebawah sepertinya tidak akan terpenuhi 100 persen.Untuk mengejar sisa waktu tinggal dua bulan rasanya sulit terpenuhi,terlebih potensi dilapangan tidak bergerak maksimal.Pajak PHR seperti hotel,hiburan,air tanah termsuk tingkat hunian hotel masih rendah,”kata Sugiartha.
Sementara soal kecilnya target pajak parkir,Sugiartha Widiada mengatakan,pajak parkir dikelola pihak ketiga dandalam dua tahun sebelumnya banyak yang tutup terimbas pandemic Covid-19.Jadi,katanya,kondisi itu yang membuat rendahnya pendapatan di sektor pajak parkir.
“Pajak parkir beda dengan retribusi.Pajak parkir dikelola phak ketiga dengan kewajiban membayar pajak.Sedang retribusi parkir lahan milik pemerintah dan dikelola oleh pemerintah.Sebab itu sector pajak parkir capaiannya rendah,”kata Widiada. 
Secara keseluruhan,Sugiartha Widiada menyebut total realisasi PAD hingga bulan Okotober 2022 sebesar 78,27 persen atau sebanyak Rp 123,418 miliar dari target sebesar Rp 156,676 miliar.“Kita tentu akan genjot lagi pada sektor pajak yang memungkinkan untuk dilakukan peningkatan pendapatan pada angka maksimal hingga penghujung tahun nanti,”ucapnya
Hal yang sama disampaikan oleh Ketua Komisi III DPRD Buleleng Luh Marleni.Menurutnya sejak awal pajak parkir dirancang memang ditarget kecil.Penyebabnya akibat Covid-19 mobilitas masyarakat rendah.Terlebih beberapa usaha pertokoan berskala menengah banyak yang gulung tikar alias tutup."Dulu dirancang karena Covid-19.Beberapa usaha toko besar dan menengah banyak yang tutup,"kata dia (Red