Iklan

One Redaksi
Sabtu 22 2022, Oktober 22, 2022 WIB
Last Updated 2022-10-22T10:55:57Z
BeritaBulelengHari Santri NasionalMomentumToleransi

Ribuan Satri Ikuti Peringatan Hari Santri di Buleleng

Advertisement


Kabar Netizen -Santri dengan segala kemampuannya bisa menjadi apa saja, bahkan menjadi pemimpin negara. Kalau Indonesia memanggil, santri tidak pernah mengatakan tidak. Demikian sambutan Pj Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, yang dibacakan Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Buleleng, Komang Kappa Tri Aryandono, pada upacara Hari Santri Nasional 2022 di Taman Kota Singaraja, Sabtu (22/10/2022).

Hadir dalam upacara Hari Santri tersebut Dandim 1609/Buleleng, Letkol Arh. Tamaji, Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna, Kepala Kemenag Buleleng, I Made Subawa, dan pimpinan organisasi keagamaan di Buleleng. Upacara diikuti para guru, siswa-siswi madrasah dan siswa-siswi utusan sekolah umum di Buleleng, dan komponen lainnya.

Pj Bupati Buleleng menjelaskan, penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri merujuk pada tercetusnya “Resolusi Jihad” yang berisi fatwa berjihad demi mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Resolusi Jihad itulah yang melahirkan peristiwa heroik pada 10 November 1945 yang diperingati sebagai Hari Pahlawan.  

Dikatakan, tema Hari Santri tahun ini “Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan”. Menurutnya, santri dalam kesejarahannya selalu terlibat aktif dalam setiap fase perjalanan Indonesia. “Ketika Indonesia memanggil, santri tidak pernah mengatakan tidak. Santri dengan berbagai latar belakangnya siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara. Dulu ketika Indonesia masih dijajah, para santri turun ke medan laga, berperang melawan penjajah,” paparnya.

Setelah Indonesia merdeka, kata Pj Bupati, santri lebih semangat lagi memenuhi panggilan Ibu Pertiwi. Mereka tidak asyik dengan dirinya sendiri, tetapi terlibat secara aktif di dunia perpolitikan, Pendidikan, sosial, ekonomi, pengetahuan, selain juga agama. 

“Santri dengan segala kemampuannya bisa menjadi apa saja, sehingga mengasosiasikan santri hanya dengan bidang ilmu keagamaan saja tidaklah tepat. Para santri sekarang ini telah merambah ke berbagai bidang profesi, bahkan mereka menjadi pemimpin negara,” ujar Komang Kappa Tri Aryandono membacakan sambutan PJ Bupati Buleleng.

Dikatakan, meskipun menjadi apa saja, santri tidak melupakan tugas utamanya, yaitu menjaga agama itu sendiri. Santri selalu mengedepankan nilai-nilai agama dalam setiap prilakunya. Bagi santri, agama adalah mata air yang selalu mengalirkan inspirasi-inspirasi untuk menjaga dan menjunjung tinggi martabat kemanusiaan.

“Santri senantiasa berprinsip bahwa menjaga martabat kemanusiaan adalah esensi ajaran agama. Apalagi di tengah kehidupan Indonesia yang sangat majemuk. Bagi santri, menjaga martabat kemanusiaan juga berarti menjaga Indonesia,” tegasnya.

Pj Bupati juga menegaskan, peringatan Hari Santri bukanlah milik santri semata. Hari Santri milik semua komponen bangsa yang mencintai tanah air. Milik mereka yang memiliki keteguhan dalam menjunjung kebangsaan. “Karena itu, saya mengajak semua masyarakat, apapun latar belakangnya untuk turut serta ikut merayakan Hari Santri,” sambungnya.

Sementara Kepala Kemenag Buleleng, I Made Subawa, mengatakan, Kementerian Agama menetapkan tahun 2022 sebagai tahun toleransi dan terus menggemakan moderasi beragama. Hal itu menjadi cikal bakal untuk menjaga kerukunan beragama.

Kata dia, perbedaan adalah sebuah keniscayaan di Indonesia. Ada beragam suku, agama, ras, dan seterusnya. “Harus kita pelihara potensi-potens positif dari keberagaman. Sedangkan potensi-potensi negatifnya perlu diantisipasi,” jelasnya.

Menurut Subawa, Hari Santri tentu semangatnya untuk itu. Yakni bagaimana santri-santri yang dalam sejarah perjuangannya mengeluarkan Resolusi Jihad, nilai-nilai perjuangan yang tertanam saat itu harus tetap dibawa, dan tetap dibangun untuk era ini. 

“Kerukunan, itulah tantangannya ke depan. Aroma politik dan sebagainya kita antisipasi bersama, karena sekecil apapun ancaman kerukunan tentu kita antisipasi,” ujarnya.

Peringatan Hari Santri di Taman Kota juga dimeriahkan drumband dan hadrah anak-anak madrasah ibtidaiyah. Juga ada atraksi pencak silat. Lapangan Taman Kota juga berhiaskan beragam sokok taluh, karena peringatan Hari Santri tahun ini masih dalam suasana perayaan Maulid Nabi SAW. (Red)