Iklan

Redaksi Netizen
Selasa 29 2022, November 29, 2022 WIB
Last Updated 2022-12-02T05:45:25Z
BaliBeritaBPBD KarangasemKarangasemPariwisataPolres KarangasemRafting Tukad Telaga WajarekreasiRSUD Karangasem

BPBD Karangasem ingatkan Pengelola Rafting Tempatkan Petugas Pantau Debit air di Hulu

Advertisement

KABARNETIZEN |  Kepala BPBD Karangasem IB Ketut Arimbawa meminta pengelola Rafting telagawaja ekstra waspada saat musim hujan seperti ini. Karena sungai telaga waja berhulu di lereng gunung agung sehingga jika terjadi perubahan cuaca di gunung agung akan berdampak pada debit air di sungai telaga waja. 


Menurut Arimbawa ada tujuh lembah di gunung agung yang berhubungan langsung dengan Tukad Telaga Waja. Sehingga jika terjadi hujan di lereng gunung agung maka berpeluang besar terjadi banjir di sungai yang menjadi alur rafting tersebut.


Dirinya meminta agar pengelola rafting untuk menempatkan satu petugas khusus untuk memantau debit air di bagian hulu. Petugas ini bisa menggunakan HT atau radio komunikasi untuk mengabarkan kepada operator rafting yang ada dibawah atau alur sungai. Selain itu alat kemunikasi ini juga berhubungan dengan petugas lapangan yang sedang memandu wisatawan saat rafting.


Hal ini diakui Arimbawa sudah sempat diusulkan kepada pengelola rafting disana untuk keamanan dan keselamatan.

"Kami sudah sempat sampai seperti itu, namun belum juga dilaksanakan," ujarnya 

Selain itu di sepanjang alur sungai juga diharapkan ada pos pos evakuasi. Sehingga jika terjadi air bah mendadak bisa cepat tertangani. Disepanjang ruta diharapkan ada titik yang bisa dilakukan evakuasi dengan aman.


Selain itu brifing terkait penyelamatan diri di sungai telaga waja saat rafting juga harus di pertegas. "Sungai Telaga Waja itu banyak batu sehingga saat perahu tenggelam harus ada teknik khusus untuk menyelamatkan diri," ujarnya. Hal ini harus disampaikan kepada wisatawan yang akan rafting.


Perlu diperhatikan juga penggunaan alat alat keselamatan seperti helm dan pelampung juga dipastikan agar benar benar bagus. Sehingga berfungsi dengan baik.


"Menggunakan baju pelampung harus kencang betul," ujarnya memberikan contoh.


Dirinya juga meminta pelatihan untuk para driver terus dilakukan, jika memungkinkan setiap tahun. "Jangan hanya mengejar cuan namun perhatikan kesehatan," pintanya.


Sementara itu onwer BMW rafting lokasi dimana wisman Arab tewas saat rafting Agus Kertiana mengaku kalau saat dilakukan rafting sudah sesuai SOP. 


Dirinya juga membantah kalau memaksakan wisatawan untuk rafting saat kondisi cuaca tidak memungkinkan. Agus mengatakan kalau kejadian tersebut murni musibah. Dirinya juga membantah kalau saat kejadian hanya BMW rafting saja yang beroperasi. Diakui tetap ada operator lain yang beroperasi saat ini hanya beda beberapa menit saja.


Tarkait korban meninggal sudah di pulangkan ke negaranya. Keluarga korban juga sudah ikhlas menerima dan menganggap kejadian tersebut sebagai musibah.


"Saya sudah ketemu pihak keluarga korban dan mereka sudah iklas karena ini sebuah musibah," ujarnya. pihak operator juga tengah mengajukan klaim asuransi. Karena semua wisatawan yang rafting disana mendapatkan tanggungan asuransi (putra)