Iklan

Redaksi Netizen
Selasa 22 2022, November 22, 2022 WIB
Last Updated 2022-11-22T13:28:56Z
BeritaBulelengKriminalPasar SeriritPolres BulelengPolsek Seririt

Kerap Disasar Maling, Pedagang di Pasar Seririt management Pasar Diminta Pasang CCTV

Advertisement

KABARNETIZEN | Sejumlah pedagang di Pasar tradisional Seririt yang berada  wilayah Kelurahan Seririt, Buleleng kini mulai mengeluh. Pasalnya, sejak beberapa hari belakangan ini kerap terjadi aksi pencurian. Hanya saja sebagian besar para pedagang yang menjadi korban pencurian ini, memilih untuk enggan melapor ke pihak Kepolisian.

Seperti yang terjadi pada Selasa (22/11) seorang pedagang yang bernama Agus Susila (54) kaget saat mengetahui kios tempatnya berjualan kain dan busana di lantai 2 Pasar Seririt sudah dalam kondisi terbongkar. Aksi itu baru diketahui korban Agus Susila sekitar pukul 05.00 wita, saat seorang pekerja di toko miliknya membuka kios.

Mendapat laporan dari pekerja di tokonya, Agus Susila pun langsung menuju ke tokonya. Saat dkperiksa, ternyara puluhan kain endek dan kain bordil serta pakaian anak-anak raib. Melihat kiosnya sudah dalam keadaan terbongkar, Agus Susila pun memilih melaporkan peristiwa itu ke petugas pasar.

"Anak Pintu yang terbuat dari rolling door sudah terbuka dan gembok dalam keadaan dirusak paksa. Ya memang tidak saya laporkan ke polisi. Nilai kerugiannya sekitar Rp5 juta lebih. Saya berharap kepada pengelola pasar agar meningkatkan keamanan pasar yang akhir-akhir ini kerap terjadi pencurian," kata Agus Susila.

Dihari yang sama juga terjadi aksi pengerusakan dan pencurian di los buah Pasar Seririt. pedagang di Los Buah Pasar Seririt. Bahkan salah seoranf pedagang bernama Luh Sutami (64) mengaku, laci tempat menyimpan uangnya dirusak. Dan tempat untuk sembahyang juga menjadi sasaran pengerusakan. "Ya saya pernah juga kehilangan beras yang disimpan dilapak dagangan," ujar Luh Sutami.

Sejumlah pedagang lain yakni Ketut Sudensi (53), Luh Suardani (48), Ayu Mersi (38) dan Komang Astini (46) juga mengalamai hal yang sama. Selain tempat penyimpanan uang dibongkar, sejumlah barang lain juga diambil oleh pencuri, baik itu mulai dari barang elektronik hingga sejumlah uang tunai. "Saya menyimpan uang dilaci senilai Rp3 juta, tapi yang diambil hanya Rp1 juta. Tapi saya tidak lapor polisi," ucap Ayu Mersi yang dibenarkan pedagang lainnya.

Kerugian paling besar menimpa pedagang perhiasan dan sepuh emas bernama Abdul Manaf (55). Kios tempatnya berjualan di lantai 2 dibongkar pencuri pada Senin (15/11). Dan perhiasan terbuat dari perak dan batu-batu seharga Rp26 juta raib. Kasus ini telah dilaporkan ke Polsek Seririt.

Menyikapi hal itu Kepala Pasar Seririt, Geda Mertayasa mengaku, sudah rutin melakukan kontrol di areal Pasar Seririt. Namun karena keterbatasan personil, pihaknya pun mengaku tidak berdaya untuk menghadapi aksi pencuri tersebut. Atas kondisi ini, pengelola Pasar Seririt sudah berkoordinasi dengan para pedagang agar memperkuat prangkat pengamanan.

Koordinasi dengan Polsek Seririt pun sudah dilakukan oleh pihak pengelola Pasar Seririt. "Polisi juga terkadang melakukan kontrol kesini (Pasar Seririt). Dan kami akan memetakan terkait posisi rawan untuk mengantisipasi kemungkinan aksi pencurian. Soal perusakan di Los Buah saya curiga ini pelakunya anak-anak," jelas Mertayasa.

Kapolsek Seririt, AKP Made Suwendra mengaku, sudah menerima informasi terkait adanya kios-kios di Pasar Seririt yang dibobol pencuri tapi beberapa tidak melapor ke Polsek Seririt. Meski begitu, pihak Kepolisian akan tetap meningkatkan patroli ke pasar. Sedangkan pedagang yang enggan melapor, menurut AKP Made Suwendra hal itu karena kerugiannya kecil.

"Polsek Seririt telah menerjunkan Tim Opsnal untuk melakukan penyelidikan. Kami juga melakukan patroli ke pasar untuk antisipasi terjadinya gangguan kambtibmas. Yang enggan melapor itu, karena selain kerugiannya kecil, juga kemungkinan pedagang menghemat waktu agar tidak berurusan dengan polisi," pungkasnya

Kapolsek juga meminta pihak pengelolah pasar agar memasang CCTV sebagai upaya pengamanan terutama di dalam areal pasar di malam hari (Red)