Iklan

Redaksi Netizen
Jumat 11 2022, November 11, 2022 WIB
Last Updated 2022-11-11T12:28:34Z
BBC LondonBeritaBulelengKominfo RIKTT G20Operasi Puri Agung 2022PLTU Celukan BawangPolres BulelengPolsek Celukan Bawang

Mengaku Wartawan BBC London, 4 wartawan diinterogasi Aparat

Advertisement

KABARNETIZEN |Pengamanan dalam rangka Persidensi KTT G20 di kawasan Pelabuhan  Celukan Bawang tidak main-main.Semua sudut kawasan tersebut dijaga ketat sehingga setiap aktivitas masyarakat tidak lepas dari pengawasan.Salah satunya 2  warga Negara Inggris mengaku dari wartawan BBC terpaksa diminta keluar dari kawasan itu setelah diduga melakukan aktivitas peliputan tanpa mengantongi izin resmi dari Pemerintah Indonesia.Ia pun sempat dimintai keterangan oleh Satgas  Pengamanan Operasi Puri Agung 2022 sebelum diminta keluar dari kawasan itu.

Informasi yang dihimpun menyebutkan,pria bernama Jonathan asal Ingris tersebut,Rabu (09/11) sedang berada diarea barat PLTU Celukan Bawang.Saat itu dengan beberapa rekannya tengah bersiap mengeluarkan peralatan yang diduga untuk melakukan peliputan disekitar PLTU Celukan Bawang. Terlebih ditempat itu masih mengapung sejumlah kapal tongkang yang sedang mengangkut batu bara.

Melihat hal itu,ia kemudian ditegur dan diminta penjelasan atas aktivitas yang dilakukan.Beberapa anggota polisi yang tergabung dalam Operasi Puri Agung 2022 menggiringnya ke Pos pengamanan di Polsek Celukan Bawang.Hasilnya diketahui yang bersangkutan tidak mengantongi izin peliputan dari Kementrian Kominfo RI.

“Ya memang setelah kita mintai keterangan dia (Jonathan) tidak bisa memberikan surat-suat yang diperlukan untuk melakukan peliputan.Karena sebelumnya dia mengaku wartawan BBC,”ungkap Kabag Ops Polres Buleleng Kompol Gusti Alit Putra, Jumat (11/11-2022). 

Saat dimintai keterangan,kata Kompol Alit Putra,pria yang mengaku wartawan BBC tersebut mengaku tengah melakukan peliputan dalam perhelatan KTT G20 di Nusa Dua.Namun saat dimintai surat izin peliputan dia tidak bisa menunjukkan dan hanya menunjukan kartu tanda pengenal yang menunjukkan bahwa dia meruppakan wartawan sebuah media asing.

“Keterangan yang bersangkutan dia di undang untuk meliput acara KTT G20.Namun saat kita minta surat keterangan yang diterbitkan oleh otoritas resmi pemerintahan seperti Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI,dia tidak bisa memperlihatkan,”imbuh Kompol Alit Putra.

Setelah itu,dia dan beberapa rekannya termasuk penterjemah yang ikut bersamanya diminta untuk meninggalkan lokasi sembari diminta untuk melengkapi dokumen perizinan.

“Setelah itu mereka langsung keluar dari kawasan Pelabuhan Celukan Bawang dan belum sempat melakukan peliputan,”tandas Kompol Alit Putra.

Kapolsek KP3 Celukanbawang, AKP Putu Edi Sukariawan ketika di konfirmasi membenarkan bahwa 4 orang jurnalis, 2 diantaranya mengaku dari BBC London, sedang 2 orang wartawan lokal. " Ke 4 wartawan tersebut rencananya mau melakuka  aktivitas peliputan di areal PLTU Celukanbawang sebagai upaya mendukung KTT G20 di Nusa Dua, Bali. Kita hormati jurnalis mau meliput kegiatan apapun..namun yang bersangkutan adalah wartawan asing maka kita minta mengantongi. Ijin dari pemerintah, " ujar AKP Edi Sukariawan

Menurut AKP Edi Sukariawan, Ke empat wartawan tersebut hanya diminta minta keterangan di Polsek KP3, sebagai upaya pengamanan wilayah teritorial termasuk PLTU Celukanbawang yang merupakan areal yang sangat vital

"Dari hasil interogasi ke empat wartawan tersebut. Kami hanya meminta mereka agar mengantongi surat ijin resmi dari pemerintah. Karena ada wartawan asing yang mau meliput tentang PLTU Celukanbawang," tegas AKP Edi Sukariawan (Red)