Iklan

Redaksi Netizen
Kamis 08 2022, Desember 08, 2022 WIB
Last Updated 2022-12-08T12:09:42Z
BBM LangkaBeritaBulelengDaerahGubernur BaliPolres BulelengPolsek BanjarSPBU Dencarik

Lagi Antrean BBM Mengular, Kapolsek Banjar Turun Tangan Atasi Kemacetan

Advertisement

KABARNETIZEN |  Pemerintah dan pengatur regulasi penyaluran BBM nampaknya belum bisa mengatasi penumpukan kendaraan di setiap SPBU.Hingga Kamis (8/12-2022) pagi antrean kendaraan terutama jenis truk masih terlihat mengantre dibeberapa SPBU di Buleleng.Ironisnya ditengah kemacetan akibat antrean,oknum petugas disalah satu SPBU Desa Dencarik Kecematan Banjar masih saja terlihat melayani pembelian berjerigen.Hal itu mengakibatkan rangkaian kendaraan semakin panjang.Kapolsek Banjar Kompol   Gusti Nyoman Sudarsana, S.St.terlihat ikut sibuk mengatur antrean kendaraan agar tidak membuat macet pada jalur padat Seririt-Singaraja.

Terkait antrea kendaraan untuk mendapatkan BBM jenis solar di SPBU Dencarik Kompol  Gusti Nyoman Sudarsana mengatakan,antrean kendaraan terjadi sejak Rabu (7/12-2022) malam.Penyebabnya,pasokan BBM dari Pertamina baru datang malam hari sehingga kendaraan terutama jenis truk rela antre untuk mendapatkan solar.

“Pasokan BBM jenis solar di SPBU Dencarik baru didrop malam hari sekitar pukul 19.00 wita.Nah sejak itu antrean mulai terjadi hingga pukul 24.00 wita.Ya penyebanya terjadi kelangkaan karena stok minim sehingga masyarakat mencari dimana ada tersedia solar dan itu penyebab antrean,”kata Kompol Gusti Nyoman Sudarsana Kamis (8/12).

Menurutnya,SPBU Dencarik diberikan jatah sebanyak 24 ribu liter dan terserap habis karena banyaknya kendaraan yang memerlukan solar.Menurutnya,dari pantauan Polsek Banjar,stok solar 24 ribu hingga pagi tersisa 16 ribu liter dan sisa itu yang menjadi buruan para sopir agar kendaraannya terisi BBM.”Tugas kami hanya mengamankan agar tidak terjadi kemacetan dan kekacauan arus kenadaraan,”tandasnya.

Sementara itu,Ketua Komisi II DPRD Provins Bali IGK Kresna Budi meminta pemerintah untuk memberikan perhatian atas terjadinya kelangkaan BBM tersebut.I ajuga berharap situasi itu tidak memicu keributan  dan meminta Kapolda Bali menurunkan aparatnya menjaga setiap SPBU. “Kami berharap Kapolda menurunkan personilnya dibawah untuk menjaga hal tidak diinginkan disetiap SPBU,”kata Kresna Budi.

Selian itu,politisi Partai Golkar ini meminta aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan  atas penyebab terjadinya kelangkaan terutama adanya dugaan penimbunan BBM.”Kita berbaik sangka, bila perlu kapolda Bali menelusuri akan adanya penimbunan BBM itu karena penyebab kelangkaan itu belum tahu apa penyebabnya. Dan Pertamina harus menjelaskan supaya tidak terjadi kesimpang siuran informasi dimasyarakat,”imbuhnya.

Ia pun mengaku khawatir jika kasus kelangkaan BBM jenis tertentu tidak segera teratasi akan memicu kembali laju inflasi yang selama ini berusaha di atasi oleh pemerintah daerah

.”Kalau terus terjadi kelangkaan akan mengganggu distribusi kebutuhan  bahan pokok yang tentunya dapat berpengaruh pada inflasi karena saat ini sudah mulai musim penghujan. Guberbur Bali juga harus segera berkoordinasi ke pusat karena keberhasilan pelaksanaan   G20 sudah berjalan baik dan tidak menjadi kontraproduktif disebabkan kelangkaan BBM,”tandasnya. (Red)