Iklan

Zainuddin Yasin
Sabtu 30 2024, November 30, 2024 WIB
Last Updated 2024-11-30T13:53:57Z
BeritaNewsPeristiwa

Longsor Menimpa SDN 3 Pegayaman Tembok Kelas Retak Satu Sepeda Motor Ringsek

Advertisement

Tingginya intensitas Hujan  yang terjadi di Buleleng, termasuk di Desa Pegayaman, Jumat (29/11/2024) siang, menyebabkan longsor di Desa Pegayaman, tepatnya di Dusun Kubu Lebah. Longsor tersebut menimpa SDN 3 Desa Pegayaman. 

Akibat longsor tersebut, pagar dan pintu prigi batu dengan panjang 32 meter dan tinggi 8 meter tergerus longsor selebar 2 meter. “Juga sebuah sepeda motor Yupiter MX milik warga ringsek,” jelas Petugas Tagana Kemensos RI dii Desa Pegayaman, Drs. Ketut Muhammad Suharto, ketika dihubungi Sabtu (30/11/2024


Menurut Ketut Muhammad Suharto, yang juga sejarawan Desa Pegayaman ini, longsor tersebut terjadi akibat hujan deras. Longsor terjadi sekitar pukul 13.00 Wita. Sepeda motor yang ringsek milik warga tetangga sekolah yang sedang diparkir.

Selain menyebabkan tergerusnya pagar SDN 3 Desa Pegayaman dan ringseknya sepeda motor, longsor juga menyebabkan tembok kelas di sekolah tersebut retak. “Karena retak harus dibongkar karena membahayakan,” katanya.


“Jadi satu kelas tidak bisa dipakai, dan tempat halamannya juga sangat mengkhawatirkan akan longsor lagi, ika ada hujan lebat lagi. Kami khawatir akan terjadi longsor lanjutan. Sebab, sekolah ini berada di posisi tinggi,” tambahnya.

Beruntung peristiwa longsor tersebut tidak ada korban jiwa, hanya saja satu unit sepeda motor milik harga harus mengalami kerusakan yang cukup parah

Menurutnya, penanganan harus segera dilakukan. Apalagi ini baru awal musim hujan. Ia khawatir terjadi longsor lagi karena musim hujannya masih lama. Kata dia, setidaknya diperlukan mendesak material besi, batu, pasir, semen, batako dan upah tukang.


 “Batako juga diperlukan segera untuk tembok kelas yang retak dan akan dirobohkan karena sangat mengkhawatirkan,” ujarnya.

“Tadi sudah diadakan pertemuan antara pihak sekolah dan pemerintahan desa. Rencananya akan dibuatkan laporan dan sekalian proposal penanganannya,” jelas Suharto.


Kapolsek Sukasada, Kompol  Nyoman Adika ketik dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Hanya saja mantan Kapolsek Busungbiu ini menegaskan, pihaknya selalu memberikan himbauan kepada para perbekel dan Klian Desa adat se kecamatan Sukasada agar mengantisipasi  tibanya musim hujan.


"Beberapa desa yang rawan longsor agar mengantisipasi ketika intensitas hujan lebih dari satu jam itu cukup berisiko. Kita terus melakukan patroli di lapangan," himbaunya ( TIM_NET)